Jika kerangka itu disebut memiliki tinggi badan sekitar 3-4 meter, maka berita itu kemungkinan bukan hoax karena memang pernah ada penemuan kerangka manusia dengan badan setinggi itu. Tetapi jika disebut kerangka yang ditemukan memiliki tinggi lebih dari 10 meter, maka kemungkinan berita itu hoax karena hingga saat ini belum pernah ada konfirmasi dari sumber yang kredibel mengenai penemuan kerangka dengan tinggi seperti itu.
Perhatikan ! saya tidak mengatakan bahwa manusia yang memiliki tinggi 10 meter lebih itu tidak ada. Saya hanya mengatakan bahwa HINGGA SAAT INI belum ada konfirmasi dari sumber yang kredibel mengenai penemuankerangka manusia dengan tinggi seperti itu.
Pada tulisan kali ini, saya akan menanggapi pemberitaan mengenai penemuan kerangka raksasa yang hoax terlebih dahulu, soal penemuan kerangka raksasa yang bukan hoax akan saya tulis lain kali.
Sebelum saya menjawab pertanyaan di atas, saya ingin memberitahukan kepada kalian bagaimana saya memandang sebuah fenomena misterius.
Saya sering mengatakan bahwa saya bukan seorang skeptis, tapi saya juga bukan orang yang suka mengada-ada.
Jika sebuah fenomena terlalu "spektakuler", maka saya akan mengambil posisi "skeptis" yang membuat saya akan menelitinya lebih lanjut. Namun, jika sebuah fenomena tidak terlalu "spektakuler" (walaupun luar biasa), maka saya akan mengambil posisi "believer" yang membuat saya merasa tidak perlu untuk menelitinya lebih lanjut.
Tentu saja saya memiliki penafsiran sendiri mengenai definisi "spektakuler".
Mengenai kerangka raksasa, pada kisah-kisah yang menyertainya selalu disebut kerangka tersebut memiliki tinggi puluhan meter. Ada yang bilang 30 meter dan ada yang bilang 90 meter. Menurut saya, itu terlalu spektakuler. Jadi saya mengambil posisi skeptis. Lagipula, saya melihat sentuhan photoshop yang sangat jelas di foto-foto itu.
Sebenarnya, pada awalnya saya merasa tidak perlu menanggapi berita-berita hoax ini karena saya yakin sebagian besar dari kalian sudah mengetahuinya. Namun karena National Geographic pernah menanggapi salah satu foto hoax tersebut, maka sepertinya tidak ada salahnya untuk ikut menanggapi.
Pertama, foto ini :
Ini adalah foto kerangka manusia raksasa yang paling terkenal di dunia. Pertama kali muncul di publik lewat sebuah surat kabar India pada Maret 2007.
Foto di atas adalah ternyata merupakan penggabungan dari dua foto. Foto pertama adalah foto ekskavasi tulang Mastodon di Hyde Park, New York, pada tahun 2000.
Sedangkan foto kedua adalah foto kerangka manusia tanpa keterangan yang saya temukan di internet.
Bukan itu saja. hasil photoshop ini bahkan bisa ditemukan di situsworth1000.com, yaitu situs yang khusus memperlombakan foto-foto hasil photoshop. Foto ini dilombakan dalam kategori archeological anomaly.
Jika kalian pernah membaca postingan saya sebelumnya mengenai rekayasa ular raksasa Borneo, maka kalian juga bisa menemukan bahwa foto ular palsu itu adalah hasil photoshop yang juga ikut dilombakan di situs ini.
Nah, selain foto itu, foto raksasa lain yang ikut dilombakan dalam kategori archeological anomaly di worth1000.com adalah sebagai berikut :
Kenal dengan foto-foto di atas ?
Tentu saja, tiga foto berikutnya juga merupakan foto-foto penemuan kerangka raksasa yang beredar di internet.
Jadi saya sudah mengklarifikasi empat foto.
Sekarang, foto kelima yang juga banyak beredar di internet :
Sekarang, kalian akan berteriak, wow, itu baru tengkorak raksasa !
Ya, memang, sayangnya foto ini juga adalah hasil photoshop. Lihat, ini foto aslinya :
Kalian bisa melihat dalam foto ini tidak ada tengkorak manusianya. Foto ini sebenarnya adalah foto ekskavasi tulang Jobaria Tiguidensis, salah satu species baru dinosaurus yang ditemukan di gurun Sahara oleh tim dari universitas Chicago. Ya, tulang itu memang tulang raksasa, tapi bukan milik manusia.
Sekarang foto-foto berikutnya yang juga beredar di internet :
Untuk mengetahui status kebenaran foto-foto ini sebenarnya sangat mudah sekali karena foto itu sendiri telah menyediakan jawabannya. Coba lihat tulisan (watermark) di kanan bawah foto yang terakhir. Disitu tertulisTheorionconspiracy.com. Kalian juga bisa melihat tulisan yang sama di foto sebelumnya (agak samar).
Pertanyaannya adalah, siapakah yang berani membuat watermark di sebuah foto ?
Cuma ada dua orang. Pertama adalah pemilik foto tersebut. Kedua adalah orang lain yang mengambil foto tersebut dan mencantumkan watermark tersebut sebagai sumber aslinya.
Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa situs theorionconspiracy.com adalah kuncinya.
Mungkin jika mendengar namanya, orang akan menyimpulkan situs itu sebagai situs misteri. Namun jika kita masuk ke websitenya, maka kita akan menemukan bahwa theorionconspiracy sebenarnya adalah sebuah situs yang mempromosikan film dokumenter fiksi yang disutradarai oleh seorang seniman grafis Perancis bernama Seb Janiak. Ia membuat foto-foto palsu untuk membuat filmnya terlihat lebih meyakinkan.
Ketika saya mengecek websitenya, inilah yang saya temukan :
Saya menemukan galeri kerangka raksasa di sana.
Perhatikan di foto di kanan bawah. Ternyata foto ekskavasi tulang Jobaria Tiguidensis di Sahara juga ada di situ. Situs ini telah memphotoshop foto ekskavasi itu dan foto lainnya untuk mendukung film science fictionnya. Tapi wajar saja, karena memang tidak pernah ada orang yang menganggap karya Seb Janiak sebagai dokumenter ilmiah.
Namun anehnya, sepertinya banyak orang tidak merasa perlu untuk bertanya mengapa watermark di foto itu bertuliskan theorionconspiracy. Mengapa bukan watermark bertuliskan national geographic ? atau watermark salah satu universitas ternama di dunia ? Aneh kan, penemuan kerangka seperti itu malah bersumber dari sebuah situs science fiction, bukan dari sumber lain yang kredibel dalam soal sains.
Should I continue ?
Apakah saya harus menemukan bukti-bukti lanjutan untuk meyakinkan kalian soal palsunya foto-foto tersebut ?
Saya rasa tidak perlu :)
0 komentar:
Posting Komentar