Adalah Sue Lieberman, seorang pakar biologi evolusi dari Italia, yang menyatakan bahwa fenomena King Kong mungkin saja terjadi di alam nyata.Ini, kata Lieberman, didasarkan atas fakta evolusi gigantik pd fauna-fauna yang hidup terisolasi.
''Meski, tentu saja, ukuran tubuh hewan hasil evolusi ini tidak sebesar King Kong dalam film Jackson (setinggi gedung bertingkat),'' tutur dia, seperti dikutip CNN.
Secara de facto, kata dia, evolusi gigantik memang terjadi pd makhluk hidup.Tepatnya, pd fauna-fauna yang hidup terisolasi dari daratan, yakni yang di pulau-pulau terpencil di tengah samudera.Pulau-pulau ini terpisah jutaan tahun silam, lantas mengalami proses evolusi yang khas secara mandiri.
''Proses isolasi menyebabkan hewan-hewan yang tinggal di situ tidak mengalami kompetisi hebat dgn hewan sejenisnya.Keterasingan ini pd gilirannya membuka peluang mereka untuk berevolusi.Termasuk menjadi lebih raksasa,'' tutur Liberman yang juga direktur Program Spesies Global WWF Internasional.
Teori Lieberman soal evolusi gigantis tampaknya tidak salah betul.Ada sejumlah bukti keberadaan fauna-fauna yang memiliki ukuran lebih besar dibanding sejawatnya lantaran hidup terisolasi.Salah satunya adalah fauna yang hidup di Pulau Madagaskar, Afrika Timur.
Pulau Madagaskar terletak di Samudra Hindia.Ia merupakan sebuah daratan yang semula merupakan bagian dari daratan Afrika.Sekitar 100 juta tahun lampau, Madagaskar terpisah dari sang benua hitam.Ia menjadi pulau mandiri dan berevolusi secara khas.
Kondisi keterpencilan ini menyulap ekosistem Madagaskar menjadi sebuah komunitas yang kaya dan esklusif.Sebanyak 10 ribu spesies tumbuhan, 316 reptil, dan 109 spesies burung ditemukan.Sebagian di antaranya adalah spesies raksasa.
Hewan raksasa penghuni Madagaskar yang terkenal adalah sejenis burung gajah (elephant birds) yang memiliki tinggi sembilan kaki (sekitar tiga meter) saat berdiri.Juga sejenis lemur yang berat badannya mencapai 176 pon (79 kilogram).
Uniknya, menurut Lieberman, di daratan utama Afrika ditemukan pula makhluk-makhluk sejenis yang menyerupai penghuni Madagaskar.Hanya, ukuran tubuh mereka relatif lebih kecil.Mereka bukan makhluk-makhluk gigantis yang memancing perhatian.
Selain Madagaskar, lokasi lain yang menjadi habitat makhluk raksasa adalah Pulau Gough di selatan Samudra Pasifik.Para saintis memiliki laporan soal adanya spesies tikus raksasa yang memangsa burung albatros.Tikus ini memiliki ukuran empat kali lipat dari tikus normal.
Asal-muasal terciptanya makhluk raksasa di Gough, kira-kira sama dgn fauna di Madagaskar.Lokasi Pulau Gogh yang terpencil di Pasifik menciptakan kondisi kompetisi yang kurang.Ini mendorong pertumbuhan tubuh sang tikus, berkali lipat ketimbang spesies sejenisnya di daratan utama.
Gunung Virunga
Adakah King Kong? Secara teori, evolusi gigantis memang bisa terjadi.Namun, sejauh ini belum ditemukan fakta soal adanya makhluk hidup seukuran sang Raja Kong.
Dalam film Jackson, karakter fisik King Kong digambarkan berukuran sekitar 50 kaki (sekitar 17 meter).Namun pd kenyataannya gorila normal rata-rata hanya memiliki tinggi badan sekitar dua meter.Bandingkan dgn orang utan di Sumatra dan Kalimantan berukuran sekitar satu hingga 1,4 meter.
Yang jelas, salah satu surga gorila di dunia adalah Pegunungan Virunga di Afrika Timur.Lebih dari 700 jenis gorila hidup di situ, dan menjadi salah satu laboratorium primata terbesar.Mungkinkah King Kong tinggal di Virunga?
Pegunungan Virunga bukanlah lokasi terpencil nun jauh di samudra.Para saintis, seperti mengacu teori Lieberman, mendapatkan fakta bahwa semakin tinggi mobilitas manusia di suatu daerah, maka makin kecil ukuran fauna-fauna di daerah tersebut.
Lebih jauh, mobilitas manusia mendorong kepunahan satwa-satwa.World Conservation Union menyebutkan hampir 800 spesies hewan punah sejak tahun 1500 atau semenjak manusia semakin menggurita di pelosok bumi.Barangkali, carilah King Kong di pulau terpencil di tengah samudra.
Sekilas tentang Gorila
King Kong masih jadi misteri.Yang jelas, Gorila-lah (gorilla) spesies kera terbesar yang hidup di muka bumi saat ini.Makhluk primata berbulu lebat ini hanya terkonsentrasi di daratan Afrika.
Seekor gorila jantan tinggi badannya bisa mencapai 150 hingga 190 cm jika berdiri.Lebar jangkauan tangan dari kanan ke kiri mencapai 144 cm.Di alam liar, berat badan seekor gorila sekitar 200 kilogram.Namun, saat 'mengeram' di dalam hutan, berat badannya bisa membengkak menjadi 270 kilogram (seukuran pemain sumo).
Ada dua jenis (subgenus) gorila.Pertama, gorila yang tinggal di sebelah barat Afrika, yakni gorila Dataran Rendah Barat (gorilla gorilla) dan Seberang Sungai (gorilla diehli).Kedua, gorila di sebelah timur Afrika, yakni gorila Dataran Timur Rendah (beringei graueri) dan Pegunungan Beringei (beringei gorillas).
Jenis kera-kera lainnya adalah simpanse, bonoboo, atau orangutan.Dibanding jenis lainnya, simpanse tercatat yang terbesar.Tinggi badan mereka bisa mencapai 1,4 hingga 1,6 meter dgn berat badan 68 kilogram.Adapun lebar jangkauan tangan mencapai 2,7 meter.Sementara bonobo adalah simpanse ukuran kecil (pygmy simpanse) yang hanya hidup di Kongo.Jadi, belum ada kera setinggi 17 meter seperti King Kong.
:: misteri dunia ::
0 komentar:
Posting Komentar